Puisi : Memancing, Hobi Sejuta Umat
Selain sepakbola
Aku punya satu hobi lainnya
Seperti sepakbola
Aku menyukainya sejak kanak-kanak
Hobi itu adalah memancing
Memancing ikan sungai di kampung halaman
Menyusuri aliran sungai
Mencari tempat-tempat paling strategis untuk beraksi
Hasilnya tak pernah nihil
Selalu saja ada dibawa pulang kerumah; ayah dan ibu tak jadi memarahi
Sama halnya sepakbola
Kebiasaan itu melekat erat sejak dulu kala
Sepulang dari sekolah, setelah mengaji bersama-sama
Kalau tidak ke sungai, bersama kawan-kawan bermain sepakbola
Kalau tidak bermain sepakbola, berarti kami memancing di sungai, begitu seterusnya
Nyaris tak ada kegiatan selainnya
Meski kini, sejak di tanah rantau tak lagi menekuninya
Waktu luang, dan tempat kesukaan (sungai) kurang memadai tersedia
Menjadi alasan utama
Meski sesekali rindu itu datang menyala-nyala
Sungguh, memancing adalah hobi mengasyikkan
Kesabaran, keteguhan, kegigihan menyatu dalam kebersamaan
Di tempat pemancingan terjalin interaksi sosial yang cair dan berbeda
Saling sapa, bercanda, bersenda gurau; tenggelam dalam suasana romansa