Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mengejawantah Rindu

10 Maret 2022   19:39 Diperbarui: 10 Maret 2022   23:00 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Mengejawantah Rindu / Dokpri @ams99 By. Text On Photo 

Puisi : Mengejawantah Rindu

Waktu membawa kita mengarak ingatan
Tentang pagi yang cerah
Siang yang terik
Senja yang jingga
Malam yang purnama

Ingatan mengantarkan kita kepada kenangan
Tentang persuaan yang tak pernah bosan
Canda tawa yang riuh
Pelukan hangat
Marah yang tak punya alasan

Kenangan menyublim kita kepada rindu
Untuk bertemu walau sesaat
Bertatap meski sedetik
Bercanda dalam gelagak
Memeluk dalam hangat senja

Rindu kita tak pernah selesai
Sebab muaranya adalah temu
Dan Kita tak mampu memangkas jarak
Tak kuasa mempercepat waktu

Rindu buka tentang rasa yang meluah
Rindu adalah nyawa bagi kalbu
Sebab dengan rindu
Jiwa ini mengembara menuju titiknya

Rindu adalah ruang yang tersedia
Bagi cinta mengejawantah
Sebab rindu bermukim disana
Ia tak pernah pergi
Tak pernah lelah, meski ia hening

Rindu menyulut dendam
Sebab disana bertahta syakwasangka
Jangankan kepada manusia
Dalam rindu, cermin pun menjadi sumber cemburu

Lalu dengan apa kita merawat rindu?
Dengan doa dan harapan
Doa adalah bukan sekadar terucap
Tetapi apa yang terlintas dihati

Lalu bagaimana Aku mendefinisikan rindu?
Dengan seluruh kelindan pikir dan lisanku
Adalah untuk segala kebaikanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun