Semurni Embun
Tiba-tiba semilir angin menghembus
Meraibkan segala peluh
Yang sejak beberapa waktu
Belakangan ini, terus mengganggu
Keletihan menerjemahkan rindu
Keresahan menuntaskan pilu
Tak pernah berujung
Rotasi waktu
Berputar pada poros semu
Kesunyian membelenggu
Tersesat beribu-ribu hasta jauh
Pekat kabut-kabut
Tak mampu menelusuri sudut-sudutmu
Menelantarkan ke lereng-lereng; menggema maut
Adalah kemurnianmu
Bertahta di ujung-ujung daun
Meski mentari menjelang, enggan meluruh
Kutemukan dalam wujud ranum
Menunggu saat paling tepat, mewujud
Butiran-butiran lembutmu menghablur
Tanah-tanah basah menjelma subur
Penajam Paser Utara, 27.01.2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya:Â (Masih) Ada Kamu di Genangan Benakku
Puisi Pilihan:Â Semesta Rindu
Puisi Pilihan Lainnya:Â Rindu Tak Sampai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H