Bagaimana mungkin Aku menamaimu cinta
Sedangkan Aku hanya mampu menakar wajah
Di balik senja, di selasar mimpi
Lalu kusebut apa dirimu
Jika tiap hari hanya satu nama yang mampu kueja
Mencari intan di hamparan gurun
Mungkin Lebih mudah
Menentukan defenisi tentangmu
Perlu waktu mendedah
Kamu ibarat hujan
Sekecil apapun rintiknya
Akan kunanti
Sebab Aku; terlalu lama kemarau
Penajam Paser Utara, 29.12.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnnya:Â Refleksi Akhir Tahun
Puisi Pilihan: Mutualisme
Puisi Pilihan Lainnya:Â Rindu yang Tertinggal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H