Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Paradiso

9 Desember 2021   08:48 Diperbarui: 9 Desember 2021   08:58 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paradiso

Ketika gelap mengitari sekeliling semesta
Dan tak ada sama sekali yang nampak di mata
Semua hal menjadi sia-sia

Segala yang tergenggam, menjadi tanggal
Seketika yang terpendam, menjadi tinggal
Semua pikiran, mewujud ke Yang Tunggal

Dalam pada gulita itu
Menjelma hadir pembawa cahaya
Orang-orang menyebutnya ahli surga

Sungguh telah menjadi terlambat
Untuk meraih tangan pembawa sinar berkat
Masa telah purba, kini Ia hanya sekadar pengingat

Tak ada lagi tersisa
Selain sesal yang sia-sia
Dan bekal tak seberapa

Menuju lembahnya
Menyusuri sungainya
Orang-orang pantas saja, yang istikamah menempuh jalan Nya

Penajam Paser Utara, 17.11.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Kerja adalah Ruh


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun