Paradiso
Ketika gelap mengitari sekeliling semesta
Dan tak ada sama sekali yang nampak di mata
Semua hal menjadi sia-sia
Segala yang tergenggam, menjadi tanggal
Seketika yang terpendam, menjadi tinggal
Semua pikiran, mewujud ke Yang Tunggal
Dalam pada gulita itu
Menjelma hadir pembawa cahaya
Orang-orang menyebutnya ahli surga
Sungguh telah menjadi terlambat
Untuk meraih tangan pembawa sinar berkat
Masa telah purba, kini Ia hanya sekadar pengingat
Tak ada lagi tersisa
Selain sesal yang sia-sia
Dan bekal tak seberapa
Menuju lembahnya
Menyusuri sungainya
Orang-orang pantas saja, yang istikamah menempuh jalan Nya
Penajam Paser Utara, 17.11.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Kerja adalah Ruh