Komposisi Senja dalam Rindu
Sebelum cahaya meredup
Mula-mula adalah bias terang surya, kemudian sayup-sayup
Dalam cahaya; jingga memantul-mantul
Ketika awan bercerai-berai, menggelantung
Bumantara mengheningkan kabut-kabut
Meneguhkan sore hendak pergi ke ufuk
Dan rindu yang mencemaskan; meragu
Udara merambat perlahan dan berlalu
Menerbangkan serpihan-serpihan debu
Menggoyangkan dahan-dahan kayu
Menihilkan suara-suara beku
Tatkala sentuhannya menemui bagian-bagian rapuh
Daun-daun kuning jatuh
Debu-debu terbang tanpa tertuju
Dan rindu kian menggetarkan; menumpuk
Setelah sore semakin ranum
Angkasa menihilkan angin lalu
Seketika embun-embun meluruh
Sekawanan burung terbang ke timur
Menjelma bayang-bayang semu
Pertanda hari telah selesai; bertarung
Dan rindu masih menyisakan belenggu
Penajam Paser Utara, 18.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Sebelumnya:Â Ini Hari Kemerdekaan
Puisi Pilihan:Â Sajak Futur
Puisi Pilihan Lainnya:Â Merdeka yang Dipertanyakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H