Bagaimana mungkin Aku tak mendengar kicauannya
Setiap pagi ia datang dengan kelepak sayap
Hinggap di bibir jendela
Berdekut memamerkan indah suara
Tak bosan-bosannya
Bahkan sebelum muncul cahaya surya
Dan embun-embun masih mendekap setia
Bagaimana mungkin Aku tak mengindahkannya
Setiap malam-malam mengisi tidur lelap
Lindap dalam remang-remang cahaya
Bergelayut memamerkan tubuh indah
Tak ada muaranya
Bahkan dalam mimpi pun ia berkuasa
Dan tiba-tiba menjebak insomnia, hingga pagi tiba
Bagaimana mungkin Aku menggelar rencana
Hari-hari tanpa ritual; tanpa rasa, tanpa dia
Penajam Paser Utara, 18.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Sebelumnya: Ini Hari Kemerdekaan
Puisi Pilihan: Merdeka yang Dipertanyakan
Puisi Pilihan Lainnya: Komposisi Senja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H