Komposisi Senja
Senja belum benar-benar sempurna
Jingga menggetarkan deru-deru angin sore
Menerbangkan debu-debu tak beraturan
Sementara awan-awan di bumantara menggelantung berserakan
Menghalangi surya memancarkan cahaya
Remang-remang tercipta sejangkauan pandang
Di kolongnya puluhan biduk menuju ke tanjung
Di tengah teluk, air beriak-riak hendak mencari jalan sunyi
Berkejar-kejaran tiada henti ke tepian pantai
Arusnya mengombak memecah gelombang suara
Sepasang camar terbang rendah
Lalu hinggap ke layar perahu tua
Bercengkerama ia, sambil sesekali berbisik
Kuterka " Mereka akan pergi, sesaat senja rampung tenggelam "
Di pinggir pantai sedikit berkabut
(Entah uap bumi atau asap pembakaran sampah yang tak ramah)
Udara merambat di antara celah-celah bakau
Mengoyangkan daun-daun, dan belasan bendera merah putih lusuh
Anak-anak berlarian telanjang dada
Mengobarkan semangat di tengah badai yang belum usai
Hingga senja benar-benar sempurna
; Aku, sepasang camar, sekumpulan anak-anak: masih terpaku
Penajam Paser Utara, 03.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Sebelumnya:Â Merdeka yang Dipertanyakan
Puisi Pilihan Lainnya:Â Sejuta Kebaikan di Tengah Pandemi
Puisi Pilihan Lainnya:Â Kecintaan Chairil Anwar Pada Puisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H