Si Hitam Manis
Dengan badan berlumur lumpur
Hitam kulitnya berubah warna
Bagian dalamnya penuh debu
Ketika menghirupnya serasa sesak
Cukup lama memang ia menemani tualang
Tanpa pernah berdiam
Ia setia menemani perjalanan
Meski kadang Aku lupa memanjakan
Dasar pemilik tak romantis
(Mungkin begitu keluhannya andai ia mampu bercakap)
Tetiba hari ini, ketika udara cukup cerah
Tatkala hanya ia yang bisa menuntunku ke rumah tak sehat
Ku dapati hanya ia yang tak mengkilap
Aku jadi malu padanya, pada diri sendiri pula
Hanya mampu membawa, memakai dan mengeksploitasi
Tak cukup mampu merawatnya
"Sungguh tak tahu diuntung diriku"
Aku berjanji tak lagi menyia-nyiakan kecantikan dan kemolekan tubuhmu
Wahai Si Hitam Manis
Balikpapan, 21.07.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Sebelumnya:Â Elegi Hari Raya di Tengah Pandemi
Puisi Pilihan:Â Renungan Senja tentang Corona