Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Keengganan Mentari

6 Juli 2021   21:01 Diperbarui: 6 Juli 2021   21:14 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Keengganan Mentari (dokpri @ams99-By. Text On Photo)

Keengganan Mentari

Dalam beberapa hari belakangan ini
Tiap sore aku berjalan menuju ke barat
Sendiri menyusuri jalan-jalan sepi
Tanpa teman, tiada sahabat
Merangkul mimpi-mimpi
Telah lama tertambat
Di penghujung terang; menepi

Bertanya dalam hati
Mengapa? Bahkan bayangan tubuh enggan mengikuti
Tak seperti biasa
Ia bersetia memintas di belakang
Ku tatap wajah akhir sore
Rupanya mentari tak kunjung membersil
Hingga jingga di ufuk; raib

Penajam Paser Utara, 06.07.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Lainnya: Fragmen Lukisan.

Puisi Pilihan: Prasangka Hujan.

Puisi Pilihan Lainnya: Hujan dan Rindu Semalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun