Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kisah Cinta dalam Diam

12 Juni 2021   10:50 Diperbarui: 12 Juni 2021   11:28 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Kisah Cinta dalam Diam (Dokpri @ams99_By. Text On Photo)

Kisah Cinta dalam Diam

Aku sangat ingin bercerita
Tentang sesuatu yang mungkin tidak kamu duga
Atau mungkin tak pernah kau bayangkan
Tentang masa depan, tentang masa lalu dan tentang aku yang kini merindukan

Malam adalah belantara sunyi
Bagi diriku mengembara
Sedang dirimu adalah hutan perawan
Yang tak letih-letihnya kujelajahi

Pernah kah kau mendengar kisah cinta Ali dan Zahra?
Saling mencinta dalam diam
Itulah mengapa aku menyukai keheningan
Sebab di sana aku tak pernah letih membaca air mata

Kesepian adalah teman terbaik
Bagi seorang pengelana
Aku menjelma warna-warni
Bagi mimpi-mimpimu mencipta bianglala

Masihkah kau ingin mendengar cerita
Tentang rahasia cinta berpagar senyap
Akulah pemiliknya; sang pengelana
Dan engkau pemantiknya; bening telaga

Balikpapan, 11.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

* Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Hatimu Setetes Embun

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60c1c4728ede48657b419452/puisi-hatimu-setetes-embun

Puisi Pilihan Lainnya: Lelaki yang Tersesat

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60c05e208ede4857d956d9a2/puisi-lelaki-yang-tersesat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun