Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perihal Asrar Kopimu

9 Juni 2021   07:37 Diperbarui: 9 Juni 2021   08:41 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Perihal Asrar Kopimu (Dokpri @ams99_By.Text On Photo)

Perihal Asrar Kopimu

Pagi hari, sesaat setelah mata terbuka
Kau mengajakku minum kopi; dua cangkir kopi telah tersedia

Siang hari, sebelum bayang-bayang benda menjelma setengah
Kau mengajakku minum kopi; kali ini secangkir untuk kita berdua

Sore hari, sebelum magrib bertandang
Kau mengajakku minum kopi; secangkir kopi kita seruput bergantian

Malam hari, setelah yang terdengar hanya suara angin
Kembali kau mengajakku minum kopi; tanpa gula, katamu; agar aku kuat menantang zaman

Kopi telah menjelma fardu pada diriku
Seperti dirimu telah mewujud darah bagi tubuhku

Kopi telah menjadi candu bagi tubuhku
Seperti dirimu telah mengejawantah dalam pikirku

Kopi telah akrab di bibirku
Seperti kecupan lembut senyumanmu

Kopi telah sempurna menawan gigilku
Dari kehangatan lembah dan gunung dalam kekuasaanmu

Penajam Paser Utara, 08.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Sudah Sejak Lama

Puisi Pilihan Lainnya: Percakapan Malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun