Ketika Zaman tak  Mengenal Tuannya
Kita menyaksikan daun-daun berguguran
Di musim panas kian menantang
Kita menyaksikan debu-debu beterbangan
Di jalan-jalan raya dan pekarangan
Meski kita paham; masih bulan juni
Kita menyaksikan orang-orang bersahutan
Di bilik-bilik pewarta
Kita menyaksikan suara-suara di balik mikrofon
Kita menyangsikan lakon-lakon
Sebagian mungkin ahli, sebagian lagi omong kosong
Di antara siang dan malam
Petang menjadi pembeda
Senja membuatnya indah
Di antara para pendebat
Nyaris sama;Â semua mulut tak ada telinga
Di antara alam nyata dan dunia maya
Semua saling silang
Kita tak cukup fasih mengenal
Percakapan tanpa data, tanpa fakta
Retorika semata
Balikpapan, 06.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya:Â Suaramu tak Seperti Dulu
Puisi Pilihan Lainnya: Amnesia Malam Minggu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H