Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Penajam, Bumi Benuo Taka di Bulan Juni

4 Juni 2021   14:24 Diperbarui: 4 Juni 2021   14:36 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Penajam, Bumi Benuo Taka (Dokpri @ams99)

Penajam, Bumi Benuo Taka di Bulan Juni


Kali ini
Di awal-awal bulan juni
Gugusan awan-awan putih
Di bumantara Penajam; menjuntai
Lalu mengendap beberapa waktu
Mewujud mega-mega kelabu
Tak terbendung
Menjelma titik-titik air
Meluruh bulir demi bulir
Mengendapkan rinai-rinai memori

Di sini
Di kota calon ibu kota negara
Menapak jalan-jalan sunyi
Hujan-hujan tak tentu kapan
Tak kenal waktu, tak kenal isyarat
Tiba-tiba saja datang
Tiba-tiba saja enggan
Jika datang mencipta kenangan
Jika tak datang menghangatkan kerinduan
Sama-sama mendatangkan kemanfaatan

Kota ini
Semenjana
Pribumi dan perantau menyatu dalam harmoni
Alam masih asri
Nampak hijau menghampar sepanjang mata
Orang-orang merdeka mengembara
Mencari rasa, menghirup bahagia, membuang nestapa
Tak harus hujan, tak mesti kemarau
Ingatan abadi tentang cinta
Mengekalkan setia Benuo Taka

Penajam Paser Utara, 4 Juni 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Benuo Taka yang artinya Daerah Kita atau Kampung Halaman Kita adalah kata semboyan pada lambang daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. 

*Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnnya: Semu

Puisi Pilihan Lainnya: Hujan Rahasia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun