Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Isyarat Senja

26 Mei 2021   12:21 Diperbarui: 26 Mei 2021   12:25 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi isyarat senja (Dokpri @AMS99)

Isyarat Senja

Pandangan mengembara sangat lampau
Ke ujung tak terbatas
Ke langit, ke angkasa, ke ruang-ruang tak berujung
Meniti sauh, menangkup hibuk menderas

Rona jingga menggetarkan selubung rahasia
Pada angin kurasakan getar dirimu
Merasuk ke pori pori jiwa
Mendera kecamuk ragu

Petang hendak bertandang
Ke peraduan paling balam
Awan awan tipis menggelantung
Terusik kekhyusukan

Bayang-bayang malam kian menggenang
Rembulan lebih dahulu nampak di belahan lain
Isyarat dangkal tentang pertemuan
Tak selamanya kita mampu saling memandang

Balikpapan, 25 Mei 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

* Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Dilema

Puisi Pilihan Lainnya: Episode Baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun