Laksana perih tertusuk seribu mata pedang
Di medan laga tak terhentikan
Berkurang jumlah kawanan
Kian beringas lawan
Perang yang tak berimbang
Kau bersama dia di persandingan
Aku meneguk manis segala kenangan
Semakin kuhirup, semakin kehausan
Pahit segala yang tertelan
Tak ada pertolongan
Sendiri menjelajahi rimba kesunyian
Berbalut luka kesepian
Panas kekeringan, kerontang
Hujan kebasahan, kedinginan
Pancaroba menggigil, kerinduan
Tak ada tepi, hanya Engkau satu jawaban
Balikpapan, 18 Mei 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya:Â Kumbang Tua Pecundang
Puisi Pilihan Lainnya:Â Harapan Anak Yatim Bersama Ibunya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H