Betapa pentingnya meminta maaf kepada sesama jika kita melakukan sebuah kesalahan. Segala bentuk kesalahan/dosa mulai yang kecil hingga yang besar, baik dalam bentuk perkataan, sikap, maupun perbuatan.
Tidak ada dosa kecil, jika ditumpuk maka lama-lama akan membesar, dan tidak ada dosa besar jika kita segera meminta maaf dan memohon ampunan-Nya.
Allah belum mengampuni dosa, jika kita belum meminta maaf kepada orang yang telah menjadi objek kesalahan atau orang yang kita zalimi.
Setiap orang pada dasarnya memiliki sifat atau naluri mengetahui dan menyadari kesalahannya. Hanya terkadang sifat ego dan malu untuk mengakuinya dan itu yang menghalanginya untuk meminta maaf.
Demikian pula setiap orang juga pada dasarnya memiliki sifat alamiah untuk memaafkan sesamanya yang telah berbuat salah kepadanya. Namun juga karena ego dan perasaan bahwa dia merasa terzalimi sehingga terkadang enggan untuk memberi maaf.
Meminta maaf dan memberi maaf adalah sifat kemanusiaan yang melekat pada diri kita masing-masing. Kemampuan kita untuk mengelola, merespon dan memelihara keluhuran itu yang harus terjaga.
Tidak ada satupun manusia yang akan merasa tenang jika telah berbuat salah kepada sesamanya, sebelum ia meminta maaf.
Begitupun setiap kita manusia akan merasa gelisah jika seseorang yang berbuat salah dan telah meminta maaf dan kita tidak memberinya.
Jika kedua sifat mulia ini kita tanamkan pada setiap hati dan pikiran kita, maka betapa tenang dan sejuknya menjalani kehidupan kita sehari-hari.
Lambat laun akan tertanam kebiasaan atau budaya baik, ketika sedang melakukan kesalahan, maka secara otomatis tanpa menunggu atau menunda waktu segera meminta maaf, dan jangan pernah meremehkan kesalahan atau dosa kita kepada orang lain apapun itu bentuknya.