Aku sendiri saja
Duduk, di tepi tambak
Yang tak lagi mengombak
Airnya surut dihisap panas
Dan mungkin ditumpahkan angin barat
Yang tak jelas datang dan perginya
Sejauh pandangan mata
Kulihat aneka;
Putih awan
Hijau pepohonan
Gugusan pematang kecoklatan
Dan mungkin biru rindu berkumandang
Jika diibaratkan rasa
Mungkin Aku sedang resah
Beberapa hari tak turun hujan
Sudah mulai kering tanah-tanah
Berkali-kali Aku bertandang
Hati selalu bertanya-tanya
Barangkali Tuhan menciptakan dunia
Beserta isinya, Kamu dan tanah-tanah
Adalah untuk Kuterjemahkan; Kueja
Sebagai ladang-ladang
Wadah mengejawantah
Bakti dan kerja
Penajam Paser Utara, 3 April 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnnya: Galau
Puisi Pilihan Lainnya: Risalah Malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H