Sesaat setelah pukul 00.00 Wita
Ketika jendela bulan terbuka
Daun penanggalan meluruh
Kudengar detak jarum jam membisu
Jalanan menghampar tanpa suara
Tak ada yang menyetubuhinya
Sementara malam kian larut
Cekam sunyi kian sengit
Ruangan hampa tempat merapal
Tak ada bunyi Kukenal
Hanya hembusan suara pendingin ruang
Dan rindu yang meraung
Lewat tengah malam
Kuterka, Kusimpul, Kuhitung
Hari-hari kita yang meletihkan
Minggu, bulan dan tahun yang meneguhkan
Tak mampu Kunominalkan dalam angka-angka
Semua menjadi absurd
Aku berhenti pada penghabisan kata-kata
Tak mampu mengeja abjad
Balikpapan, 1 April 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya: Surat yang Salah Alamat
Puisi Pilihan Lainnya: Doa Senja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H