Sihir Luka
Dalam pada menunggu
Malam berkabut
Kau perlahan menuntun
Pada ruang kosong gelap berdebu
Kuikuti kehendakmu
Memagut Aku rapuh
Dalam penguasaanmu penuh
Berderma kutuk
Hendak kemana menawanku
Aku tak punya kuasa utuh
Teperdaya hasrat kemilau
Feminin puncakmu
Nyatanya; sederhana harapmu
Dalam lirih komat-kamit tutur
Kau mengucap mantra tafakur
; Antara Kita, takkan ada kata luka dan pilu
Balikpapan, 27 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Pilihan Lainnya: Demokrasi
Puisi Sebelumnya : Gerimis Purba Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H