Permulaan pagi ini merupa kabut-kabut
Menghalangi pandang, namun menggoda pikiran; sejuk
Di cakrawala rembulan masih bersenandung
Meski lirih nampak ia terenyuh
Namun tak mengaduh
Di ufuk timur, mentari belum jua muncul
Cahaya bumantara redup malu-malu
Udara tenang tak hendak bertarung
Daun-daun kuning bahkan enggan meluruh
Di dahan-dahan basah burung-burung berkicau lembut
Air tenang tak beriak di teluk
Ketika perjalanan rutin memeluk ragu
Suara mesin bahtera menderu-deru
Penumpangnya saling membisu
Hendak menepi ke pelabuhan kecil; Juga Aku
Penajam Paser Utara, 25 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Pilihan Lainnya: Demokrasi
Puisi Sebelumnya: Terjerembab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H