Kita sering bertemu
Pada sebuah senja di pelabuhan kecil
Sama-sama hendak pulang; menunggu Â
Ke rumah yang tak saling kita mengerti
Saban hari Kita duduk satu kursi
Kadang berhadapan, bersisian kadang pula memunggungi
Aku sering mencuri pandang
Kamu sama sekali mengindahkan
Hari ini Aku membawa harapan yang sama
Hendak sekadar melihatmu
Kamu pulang membawa remah-remah
Tersimpan rapi di punggungmu
Tak ada sapaan, tak ada cengkerama
Kepalan tangan tak mampu membuka
Isi kepala enggan membuncah
Seperti hari-hari sebelumnya;
Menyaksikan senyummu sudah lebih dari segalanya
Penajam Paser Utara, 23 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya: Hatimu Seumpama Hujan
Puisi Pilihan Lainnya: Demokrasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI