Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Redup Pagi

26 Februari 2021   10:00 Diperbarui: 26 Februari 2021   10:06 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Redup Pagi

Pagi meredup kelam
Tak ada berkas cahaya mentari
Tak ada sapaan kicau burung pipit
Cakrawala tertutup penuh awan putih
Dugaan hujan akan turun
Menerka rindu hendak bertandang

Pelabuhan tempat bertolak
Ramai di kunjungi hingga sesak
Rasa semalam masih membelasah
Pun menimbulkan sesak didada
Tak ada kabar berita
Tak seperti lazimnya

Bahtera kecil melaju dalam riak teluk yang tenang
Menghadirkan hembusan angin cukup deras
Cukup mudah mengoyak pakaian rapi
Mendinginkan hangat tubuh; Menggeligis
Cukup untuk melupakan rindu sesaat
Pada hati terlanjur bertambat

Teluk Balikpapan, 26 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Lainnya : 

Puisi Sebelumnya : Perkenalan Singkat. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60375b258ede48684f0d8d32/puisi-perkenalan-singkat

Puisi Pilihan : Perahuku Tak Sampai ke Samudera. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/600509e48ede48417b4b1792/perahuku-tak-sampai-ke-samudera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun