Siapakah kebenaran dirinya
Kukenal tak sengaja pada sebuah senja
Dua hari sebelum kemarin, saat keberangkatan kapal
Bertolak di pelabuhan kecil
Kucari dirimu lewat beragam media sosial
Hanya sebuah nama yang kuingat; Nihil
Bahkan wajah dibalik jilbab dan masker putih
Tak mampu kuakrabi
Kirana
Nama yang Kau ucapkan sekali saja
Tak mampu kurapal sebutannya
Tak kuasa kubayangkan tengaranya
Rinai hujan meluruh, menyeluruh
Membasahi sudut-sudut kota
Rindu menghujam kalbu
Meresapi dinding-dinding jiwa
Siapakah kebenaran dirinya
Menghadirkan getar-getar nyata
Bagai seluruh badan penuh peluh terhembus angin
Gigil tubuh antara panas dan dingin
Penajam Paser Utara, 25 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Lainnya :
Puisi Sebelumnya: Janggal
Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H