Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Janggal

25 Februari 2021   07:00 Diperbarui: 25 Februari 2021   07:07 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Janggal

Ditempat Kau biasa melintas
Tak kutemui jejak
Sore yang muram menghapus tikas
Juga angin meleburkan debu-debu; melayang-layang
Menjelma deru di pendengaran

Pohon-pohon cemara di sudut-sudut jalan
Biasa kau berteduh di rindangnya
Membisu, sengap
Enggan menyapa camar-camar yang berjingkat
Pun panggilan senja kian lindap

Tembok-tembok putih di sekeliling gudang tua
Senyap sejak pagi buta
Tak biasa, tanpa terang wajah Kirana
Ganjil keadaan ini
Tanah kering tak bertuan: Merepih

Balikpapan, 25 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Lainnya :

Puisi Sebelumnya : Jika.

Puisi Pilihan : Perahuku Tak Sampai ke Samudera.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun