Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Perpisahan

23 Februari 2021   19:00 Diperbarui: 23 Februari 2021   19:12 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perpisahan

Pernah Kita bersama pada hujan yang rinainya membasahi ; Tanah, batu, rumput-rumput, Dan kepala kita yang penat, Permakluman bagi singgasana pengabdian , Cinta romantis berseru-seru.

Pernah pula Kita bersua pada matahari terik tak terkira, Panasnya mendidihkan air di permukaan laut, sungai, telaga, Juga mata air di pelupuk kornea , Simfoni menguatkan retakan, Pada hati terlanjur bertaut.

Adakah keengganan pada Kita yang hendak bersilang arah, Pilihan Membawa kita ke pengembaraan yang lain, Hakikat titik nadir Kuasa-Nya, Adakah cinta yang lebih menjamah, Selain persuaan kita berjamaah.

Dunia menghadirkan pilihan-pilihan hidup, Dan kita menangkap kemudinya, Sesuatu telah bermula sebagai mata air cinta, cita dan iradat, Tentang akhir dan muaranya ;Biarlah menjadi misteri.

Balikpapan, 23 Februari 2021

Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga:
Puisi Sebelumnya : Pada Suatu Magrib yang Lalai
Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun