Sepagi ini kita disini
Mendengarkan desir-desir pasir
Seperti suara lantunan syair surga
Seperti ranum cinta Ali dan Zahra
Kita duduk berhadapan di tepi telaga
Saling memandang: bercengkerama
Juga sepasang angsa
Berenang-renang mengepakkan sayap-sayapnya
Diujung rimbunan pohon kumbuh
Kau menyebutnya Schoenoplectus mucronatus: fasih
Tumbuh subur sepasang bunga teratai
Kupetik kembangnya satu, kusisakan dua tangkai
Selalu ada pancaroba
Diantara dua musim yang beredar
Seperti kita yang beranjak
Dari sepi dan ramai yang menanak
Akan terbit matahari seperti sedia kala
Sebab hujan enggan menyapa
Diantara buih-buih airnya
Telaga tetap menyapa
Pada telaga: ada cahaya memantul dipermukaan
Dan kita menikmati kemilaunya
Ada harapan menikmati sepenggal senja
Dan kita menantinya tanpa alpa
Penajam Paser Utara, 15 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Gusdur Bahagia di Hari Raya Imlek.
Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H