Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hening Malam

4 Februari 2021   11:01 Diperbarui: 4 Februari 2021   11:08 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hening Malam

Pada pertengahan malam sepi
Ku bertanya hikmat pada hati
Ada apa gerangan
Suasana tak biasa; hening

Tak seperti malam-malam sebelumnya
Udara menyusup pelan
Suasana sekeliling ruang; hangat
Rongga dada; hampa

Kedua telinga tak mendengar apa-apa
Hanya gesekan dahan-dahan menjulur di atap
Mata pun tak menangkap berkas cahaya
Hanya mampu meraba seraut wajah di pigura

Angin membawa butiran-butiran debu
Juga daun-daun luruh
Menimpa dinding kayu
Membius kenangan

Embun perlahan merambat
Membasahi jendela-jendela kaca
Rindu makin membabat
Meneguhkan gigil nelangsa

Balikpapan 1 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

* Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera.

* Puisi Sebelumnya: Selepas Hujan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun