Aku berada pada ruang janggal
Berteman malam sepi dan muram
Suara - suara alam menemani hening
Tak ada sedikit pun nampak dalam pandangan
Tersisa langit-langit kamar dan dinding - dinding rapuh
Aku menengadah memandang cakrawala
Di balik tirai berdebu
Tak ada cahaya
Bulan dan bintang raib di telan masa
Merenung dan tafakkur
Aku berujar pada sepi
Aku bertanya pada gulita
Sampai kapan Aku menunggu
Sampai bila Ia kan datang
Menjamah tubuhku yang rapuh
Aku ingin Engkau hadir dalam kesepian tak bertepi
Membawa seberkas cahaya
Menemani keheningan senja, kemuraman malam, pagi yang menggigil
Menjelma bayang - bayang
Yang tak kan pernah hilang
Penajam Paser Utara, 15 Januari 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Tulisan Sebelumnya: Kehidupan Bertetangga Semut dan Jangkrik
*Puisi Lainnya: Hujan Menderas Di Bulan JanuariÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H