Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyulam Mimpi

14 Januari 2021   15:29 Diperbarui: 14 Januari 2021   15:34 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi @AMS99

Menyulam Mimpi

Merasakan rindu dalam lamunan
Mendekap kejora yang berimbun
Di telaga biru itu ku endapkan
Segala rasa; konsisten
Berkumandan hati dan pikiran

Dengan susah payah ku kumpulkan segala instrumen
Demi rajutan pertemuan
Aku menunggumu tanpa jemu
Hingga jumlah purnama tak terhitung
Aku terus aja menjaga asa itu

Kelindan telah menambat
Dalam nyala yang redup
Hendak ku luahkan sisa-sisa semerbakmu
Yang Kau titip di saku
Mengendap pelan secara verbatim

Aku tak pernah berhenti
Menyusuri lorong - lorong gelap
Penghuninya seolah mati
Di tanganku tersisa pelita
Dan angin berhembus tak lelah

Aku ingin mengakhiri cerita
Tentang Kita ; Cita dan Cinta
Bersama melintasi alam dan keajaiban
Meski samar dan berpendar
Kuyakini; Engkau bersemayam di jiwa

Penajam Paser Utara, 14 Januari 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

* Tulisan Sebelumnya: Cerita Fabel: Kehidupan Bertetangga Semut dan Jangkrik. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5ff70aa3d541df383d4c0282/cerita-fabel-kehidupan-bertetangga-semut-dan-jangkrik

* Puisi Pilihan Lainnya: Hujan Menderas di Bulan Januari. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5ff505218ede48794c2a8585/hujan-menderas-di-bulan-januari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun