Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota-kota yang Melahirkan Sajak

8 Desember 2020   12:04 Diperbarui: 8 Desember 2020   12:20 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota-kota Yang Melahirkan Sajak

Kota-kota terlewati
Dalam perjalanan hidup
Jalan-jalan aspal mulus
Jalan-jalan beton lasuh
Jalan-jalan tanah berdebu

Kota-kota ku lalui
Hingar-bingar kehidupan
Rumah-rumah tinggal
Kantor-kantor pekerja
Ruko-ruko niaga

Kota-kota menenun masa
Dengan atap-atap rumah menua
Tiang-tiang listrik berkarat
Sepanjangan selokan tersumbat
Zebra cross yang memudar

Kota-kota mengepalkan eksistensi
Para pekerja berpakaian rapi
Kemeja mewah berdasi
Di atas pacuan kuda besi
Tak basah oleh hujan, tak panas terik mentari

Kota-kota menghardik posisi
Para pekerja berpenampilan lusuh
Pekerja serabutan, pekerja pinggiran;
Buruh, pedagang emperan, penjaja makanan
Pemulung, sopir, segala tukang

Kota-kota terus melaju dalam zaman
Bergiat dalam karya
Orang-orang tenggelam dalam pencarian;
Perihal menumpuk pundi
Bertahan hidup, menunda mati

Kota-kota mengasuh dalam buaiannya
Membelai hasrat orang-orang kaya
Mengubur mimpi orang-orang jelata
Mengajariku tentang kejam dunia
Ku tuliskan dalam sajak sederhana

Samarinda, 7 Agustus 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya: Puisi dan Sunyi  

*Puisi Pilihan Lainnya: Desember Telah Menaja Dirinya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun