Di Persimpangan Traffick Light
Â
Bahkan di persimpangan jalan
yang ada traffick light nya
Wajahmu menari-nari
Membuat bola mataku terbelalak
Pikiranku mengembara
Jantungku berdegup-degup kacau
Lampu merah menyala
Aku melihat rona wajahmu
Layaknya Khumairah
Menghadirkan kehangatan senja
Meski sekejap saja
Cukuplah bagiku menjadi romansa
Lampu kuning berkelap kelip
Kurasakan hatiku ber hati-hati
dan Aku berjalan hati-hati
Agar mampu menjaga hati
Tidak jatuh ke lain hati
Selain hatimu saja
Jika lampu hijau menyala
Aku merasakan kesejukan
dan Aku melintas dengan kesegaran angin semilir
Seperti warna kerudung paforitmu
Selalu ku hirup aromanya
Sejuk dan menyejukkan
Akhirnya
di setiap di persimpangan traffick light
Aku tak pernah bosan dan gundah
Bahkan Aku menikmatinya
Tak seperti orang lain menghindarinya
Aku selalu sengaja melewatinya
; Sebab disana kutemukan rindu tak ada habisnya
Balikpapan, 26 November 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
* Puisi Sebelumnya: Sang Pencerah
* Puisi Pilihan Lainnya: Romansa Anak Tahun 90-an
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H