Bulan Biru; Untuk Itu Kau Datang
Malam ini malam minggu
Rembulan nampak mewujud
Muncul dengan polos dan nampak ragu-ragu
Cahayanya lembut menyinari tubuh
dan sekeliling ruang sejauh mata menuju
Sekilas nampak Engkau dibalik perdu
Bulan malam ini tak biasa
Ia hadir dengan semburat memanah
Bulan biru katamu
Namun tak tampak biru
Seperti gaun yang sedang kau kenakan
Biru malam kesukaan
Sepasang cincin kau kenakan
di jari manis kiri dan kanan
Tampak berkilau dibawah sinar rembulan
Blue Moon
Seperti katamu berulang-ulang
Untuk itu Kau sengaja datang
Bulan biru
Tak sering datang katamu
Kali ini muncul dengan sepasang cincin waktu
Langka, sesekali hadir dalam kurun masa tertentu
Bulan ketigabelas
Lazimnya hanya dua belas
Bulan terseyum penuh kesan
Menyaksikan kita beradu ketangkasan
Tubuh kita berhadap-hadapan
Mata saling berpandangan
Tangan saling menggenggam
Tenggelam dalam kehangatan
Bulan biru bergumam pada langit malam
Ia mengharap setia bintang-bintang
dan mengiba kepada awan-awan
Jangan menjelma jadi hujan
Bulan biru menanggung beban
Menyaksikan dua insan dalam kasmaran
Balikpapan, 31 Oktober 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Sebelumnya: https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f9d084a8ede4814ad5b6632/aku-membaca-sesuatu
*Puisi Pilihan: https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f98bd028ede4818d868c4e2/ironi-sumpah-pemuda