Siklus Embun
Sudah lazim
Aku merasakan kehangatan senja
Menari-nari
Setelah sore beranjak
Malam menyambut mesra
Di pelataran
Menghadirkan embun-embun
Bening dan berkabut
Di atas daun-daun
Di atas rumput-rumput
Di sela-sela kaca jendela
Di atas batu-batu alam
Menjadi kenangan berkekalan
Sepanjang jalannya malam
Hingga fajar menyingsing
Disambut matahari terbit
Simfoni kicau burung-burung
Bergelantung di dahan-dahan
Luruh akhirnya
Ke dahan-dahan
Ke akar-akar
Lantai-lantai beranda
Menyerap ke dalam tanah-tanah
; Raib ditelan masa
Balikpapan, 20 Oktober 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Sebelumnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f8e5063d541df7cda3babb2/kekalutan-rasa
*Puisi Pilihan Lainnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f83e5b92d05893e76182912/hakikat-hamba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H