Aku mengingat kenangan tentang kita
Tentang secangkir kopi kita seruput berdua
Pada suatu senja
Ditepi telaga
Kau mengaduk-aduknya pelan
Dengan tangan kanan
Penuh kehangatan
Aku menunggu penasaran
Tangan kirimu kugenggam erat dengan sepuluh jari
Kau tersenyum manja-manis
Perlahan kau suguhkan kopinya
Dengan penuh kelembutan
Kuhirup aromanya
Sungguh nikmat-matang
Keasamannya menusuk tajam
Kepekaan rasanya kukenali
Khas racikan tangan
Sosok rindu kuakrabi
Angin senja  perlahan merayap
Suasana sekeliling kian gelap
Secangkir kopi kita seruput bergantian
Seteguk buatmu
Seteguk buatku
Berulang-ulang hingga tegukan terakhir saling memandang
Pahitnya terasa
Manisnya tersisa
Begitulah kenangan yang pernah ada
Geloranya beraneka rasa
; dan kita menikmati setiap detiknya
Penajam Paser Utara, 6 Oktober 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Lainnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f7b4630d541df0bb601f8f2/mawar-merah-dan-pemilik-wajah-ayu
*Puisi Pilihan : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f7742a1d541df48322f3442/terang-bulan-kehangatan-dan-konspirasi-zaman