Pagi menyambutku dengan senyuman tertahan
Disengajakannya mentari pagi tak nampak dipermukaan
Disembunyikannya di balik tebal awan
Isyaratnya pelan:
Kau tak berhak menikmati keadaan
Semalam suntuk terlelap dalam kepenatan
Kekasih menanti di ujung jalan
Dengan membawa segenggam harapan
Datang dengan aroma wangi tubuh menghangatkan
Aku tak kunjung datang
Aku tak datang
Bukan karena tidak berkenan
Sebuah kekuatan besar menggangguku semalaman
Ibarat azimat sakti para dukun-dukun
Cendera dalam tidur panjang
Wahai Puan
Yang jiwaku ada pada jiwamu menggenang
Esok Aku akan menunggumu datang
Di tempat biasa kita menikmati tualang
Aku akan datang dengan puncak kedigdayaan
Balikpapan, 19 September 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H