Alun Nirwana
Kau lingkarkan tanganmu erat
Pada pergelangan tanganku berurat
Apakah itu pertanda siasat
Hatiku bertanya-tanya penat
Kemana hendak Kau tuju alamat
Kau hujam jantungku
Kau penggal lisanku
Tak mampu kubalas walau sekadar ah
Gamang dan pasrah
Geloramu membuncah,
Kulihat pancaran wajah dan emosimu meluap-meluah
Kehausan Aku dalam terik hasratmu
Kuhirup bibirmu mulai basah
Kusapu perlahan air matamu meleleh
Kuteguk air liurmu mengulum
Merintih kita memacu fantasi
Menghela nafas tersengal lirih
Aku mendaki bukitmu
Kau menuruni lembahku
Pada batas pertemuan kita lelah dan bercucur keringat
Lalu kita terhempas di kolong langit
Kau tangkup telentang
Aku berlutut menghadang
Penajam Paser Utara, 17 September 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Puisi Lainnya  : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f62d14d274a7a0e9d401ab2/perihal-malam-dan-sejarah-kepahitan-masa-lalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H