Langit Tak Pernah Menolak Senja
Ada yang berkata senja itu berwarna ungu feminin
Melahirkan gejolak jiwa mengesankan
Kesyahduannya memberangus angkara murka
Menyisakan sepenggal romansa dan nostalgia
Ada yang berkata senja itu berwarna jingga merona
Menghadirkan rindu membuncah
Menghangatkan tubuh bersama aroma alam
Hanyut bersama pulangnya sekawanan burung angsa
Ada yang berkata senja itu berwarna hitam pasi
Menyiratkan ketenangan hati
Menikmati semburat sekeliling alam mengitari
Enggan meninggalkan pancarannya memilin
Bagiku senja itu merah meredup
Gelora pancarannya hendak memuncak
Namun gelap malam akan segera menyambut mesra
Terenyuh dalam keluahan rasa
Dalam aneka warnanya yang beragam
Langit tak pernah menolaknya
Tak pernah mengeluh tentangnya
Ia menerima dalam segala keadaan
Penajam Paser Utara, 10 September 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Puisi Lainnya :
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f57843a097f3646cd3776c2/apa-kabar-dirimu