Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesepakbola Zalim

31 Agustus 2020   21:12 Diperbarui: 31 Agustus 2020   22:57 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Persembahan 75 Puisi Merdeka #54

Pesepakbola Zalim

Aku pesepakbola
Sumber penghasilan dari mengolah sikulit bundar
Aku, istri dan anak - anak hidup darinya

Sudah enam bulan tidak terima gaji
Akibat pandemi
Kompetisi berhenti

Pihak klub enggan memberi
kompensasi

Aku merasa dizalimi
Sebab itu sudah perjanjian awal yang pasti
Aku merasa tertindas - terjajah

Singkat cerita setelah di inisiasi
Pihak klub membayar kami
Meski hanya setengah gaji

Tapi Aku tak bayar pajak
Kali ini Aku zalim kepada negara
Jadinya sama saja

Balikpapan, 23.08.2020
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun