Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Garudaku Kini

1 Juni 2020   00:05 Diperbarui: 1 Juni 2020   00:13 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gagah;
Terbang tinggi mengitari mega
Menjulang angkasa
Menembus pekat awan
Menghalau deras hujan

Kuat;
Mematri petak-petak sawah
Mengamati puncak-puncak gunung
Menerobos hutan-hutan rimbun

Tangguh;
Melewati lembah-lembah subur
Mengikuti arus-arus sungai mengalir jernih tak keruh
Mangitari lereng demi lereng bersimbah peluh

Setia;
Pada Ibu melahirkanmu
Pada pertiwi tumpah darahmu

Kini...

Terbang rendah
Tak mampu lagi petualang
Awan tipis menghalangi padangan
Goyah mental pada gerimis hujan

Pematang-pematang sawah menjadi kabur
Puncak-puncak gunung terlihat absurd
Mata tajam hanya cukup melihat hutan-hutan gundul

Lembah dan ngarai kini dalam mimpi
Bukit-bukit kecil tak mampu kau lingkari
Terbang dari dahan kedahan sempoyongan menggigil
Mencicipi keruh air sungai

Masihkah
Tersimpan setia
Pada Ibu yang ditinggal Bapak

Balikpapan, 31.05.2020
Ali Musri Syam Puang Antong

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun