Surat Untuk Ibu
Kutuliskan surat ini dengan perasaan paling hampa
Ada kecamuk rasa pecah dalam dada
Ingin kuluahkan tak kunjung kutemui tambatan
Tersisa sinar senja yang temaram
Kugoreskan kata demi kata untuk menjadi sempurna
Agar cukup hasrat mewakili dalam kalimat
Pada angin sore kubertanya lirih
Mengapa Aku begitu rindu kali ini?
Ibu...
Maafkan aku
Kali ini Aku telah ingkar Padamu
Aku berjanji akan pulang menemuimu
Tapi semua tak tejadi
Aku tak kuasa menolak takdir
Ibu...
Pada siapa Aku bersimpuh
Memohon Ampun segala dosa dan khilaf Padamu
Tiada tempat paling nyaman selain di hadapanmu
Menjabat tangan dan mencium keriput jemarimu
Ibu...
Esok adalah lebaran pertama kali tanpa Ayah
dan Aku pun tak ada disana
Betapa hati ini hancur dan remuknya
Betapa sedihya hatimu ibuku sayang
Ibu...
Kesedihan dan kesepianku melebur jadi satu
Kurasakan kekosongan jiwa paling dahysat menderu
Tatkala kueja perihal-perihal kebiasaanmu yang syahdu
Sedari Aku kecil hingga sekarang memanjakanku
Ibu...
Kuharap Engkau baik-baik dan afiat selalu
Aku berjanji yang kedua untukmu
Aku akan datang menemuimu
Dalam kulminasi rindu
Balikpapan 23.05.2020
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H