Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Denganmu Aku Memahat Rindu

17 Mei 2020   11:06 Diperbarui: 17 Mei 2020   10:56 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dipelataran pagi yang sejuk
terdengar syahdu burung-burung kecil sahut-sahutan berkicau
Aku yang berdiri memandangi ilalang
Lupa jam tidur semalam

Aku terlarut dalam rasa pongah
Keajaiban hasrat terlanjur kita dedah
Aku mengirim isyarat cinta
Dan Engkau menyambutnya sempurna

Pada malam-malam lalu yang kelam
Pada suara-suara alam mencekam
Beranda pikiran kosong melompong
Kegetiran, kepedihan, menawan sekonyong-konyong

Pertemuan singkat setahun lalu
Di telaga biru
Di bawah pohon randu lebat dan ranum
Meninggalkan selaksa kenangan menghujam

Aku mencium jemari lentikmu
Kuucapkan selamat hari lahirmu
Engkau tersenyum manja
Dan lalu kita berpandangan mata

Hari itu menjadi penanda cinta
Mengisyaratkan pembuktian nyata
Kita berjanji akan menjalin kasih
Dan sejak itulah kita memulai kisah

Momen itu telah menjadi monumen
Gugusan tanaman perdu menjadi saksi kebisuan
Kita terlanjur jatuh pada jurang
Namun enggan bangkit menapaki jalan

Tersisa kini
Potongan-potongan bias merangkai
Sumbu-sumbu pikiran mengangkangi ingatan
Memori -memori hari tak kesudahan

Kita telah jauh terjerembab masa
Dalam manisnya rasa dalam raga-jiwa
Gugusan hari-hari tak tersisa
Kecuali tentang rindu maksimum terpahat

Balikpapan, 17.05.2020
Ali Musri Syam Puang Antong

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun