Pada secangkir kopi
Yang disuguhkan ibu pagi ini
Terseduh ingatan tentang Ayah:
pahit - manis.
Pahit getir Ayah saat remaja hingga Baliq
Bertutur ia lembut penuh intuisi,
Menempuh hidup dan pendidikan nyambi kuli.
Terenyuh kenangan manja manis
perlakuan pada kami (anak-anaknya),
sejak kanak kanak hingga menjelang hayat akhir,
Penuh sayang dan cinta kasih,
Ayah, Kami rindu canda tawamu yang gurih,
Ayah, kami rindu ketegasan sikapmu yang sahih,
Ayah, diteras rumah kita yang sani,
Kami sedang disini,
Mengenangmu: bersamamu menikmati racikan kopi ibu yang serundai.
Bulukumba, 14 April 2020
Ali Musri Syam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H