Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pada Secangkir Kopi Seduhan Ibu

14 April 2020   18:42 Diperbarui: 14 April 2020   18:58 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada secangkir kopi
Yang disuguhkan ibu pagi ini
Terseduh ingatan tentang Ayah:
pahit - manis.


Pahit getir Ayah saat remaja hingga Baliq
Bertutur ia lembut penuh intuisi,
Menempuh hidup dan pendidikan nyambi kuli.


Terenyuh kenangan manja manis
perlakuan pada kami (anak-anaknya),
sejak kanak kanak hingga menjelang hayat akhir,
Penuh sayang dan cinta kasih,


Ayah, Kami rindu canda tawamu yang gurih,
Ayah, kami rindu ketegasan sikapmu yang sahih,
Ayah, diteras rumah kita yang sani,
Kami sedang disini,
Mengenangmu: bersamamu menikmati racikan kopi ibu yang serundai.

Bulukumba, 14 April 2020
Ali Musri Syam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun