Pertama, prinsip ini meningkatkan efisiensi waktu dan sumber daya. Dengan menyederhanakan materi dan metode pengajaran, guru dapat lebih fokus pada esensi dari materi yang diajarkan, tanpa harus membebani siswa dengan informasi yang tidak relevan.
Kedua, parsimoni meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menghilangkan elemen-elemen yang tidak perlu. Ini membuat proses belajar menjadi lebih terarah dan terfokus, sehingga siswa dapat lebih mudah menangkap dan memahami konsep-konsep penting tanpa distraksi dari informasi yang tidak diperlukan.
Namun, tantangan dalam penerapan prinsip ini tetap ada. Guru harus memastikan bahwa penyederhanaan yang dilakukan tidak mengurangi kedalaman pemahaman siswa. Materi yang disederhanakan harus tetap komprehensif, sehingga siswa dapat mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan analitis yang diperlukan.
Prinsip parsimoni dalam dunia pendidikan menawarkan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pembelajaran. Melalui penerapan yang tepat, seperti dalam Kurikulum Merdeka, prinsip ini dapat membantu menciptakan sistem pendidikan yang lebih sederhana namun tetap berkualitas tinggi. Dalam menghadapi tantangan pendidikan modern, prinsip parsimoni dapat menjadi alat yang berharga untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan lebih efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H