Mohon tunggu...
Ali Mursyid
Ali Mursyid Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTs Muslimin Bojongpicung | Awardee LPDP-BIB Kemenag

Pemilik Website Bahasa Arab Madrasah (MI Arabic, MTs Arabic, MA Arabic) | Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penguatan Kompetensi Digital Guru Madrasah dalam Menghadapi Tantangan AI

24 Agustus 2024   11:30 Diperbarui: 24 Agustus 2024   11:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penguatan Kompetensi Digital Guru Madrasah dalam Menghadapi Tantangan AI

Era Artificial Intelligence (AI) menghadirkan tantangan baru, khususnya bagi guru di madrasah. Dua aspek penting yang menjadi perhatian adalah peningkatan kompetensi digital guru serta kemampuan mereka dalam mengelola daya kritis siswa. Transformasi ini bukan sekadar adaptasi teknologi, tetapi juga merupakan kebutuhan untuk menjaga kualitas pendidikan di madrasah yang unik dalam sistem pendidikan nasional.

Pentingnya Kompetensi Digital di Era AI

Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, kepala madrasah, guru, dan pengawas madrasah dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi digital mereka. AI tidak hanya mengubah cara kita bekerja, tetapi juga cara kita mengajar. Guru yang stagnan dengan ilmu yang mereka miliki berisiko tertinggal oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat. Kompetensi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga kemampuan memahami dan mengintegrasikan AI dalam proses pembelajaran.

Peningkatan kompetensi ini tidak boleh dianggap remeh. Guru madrasah perlu berusaha lebih keras untuk terus meng-upgrade diri, mengikuti perkembangan teknologi terkini agar tidak kalah dengan kemampuan siswa mereka yang semakin kritis dan melek digital. Proses belajar yang berkelanjutan harus menjadi bagian dari budaya guru di madrasah. Jika tidak, madrasah akan terjebak dalam stagnasi dan kehilangan relevansinya dalam sistem pendidikan modern.

Menghadapi Daya Kritis Siswa Generasi Z dan Alpha

Siswa masa kini, terutama generasi Z dan alpha, tumbuh dalam lingkungan yang sangat dekat dengan teknologi. Mereka tidak hanya menguasai perangkat digital, tetapi juga memiliki daya kritis yang tinggi. Ketika siswa bertanya, seringkali bukan karena mereka tidak tahu, tetapi untuk menguji kemampuan guru mereka. Hal ini menuntut guru untuk tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas tetapi juga keterampilan berpikir kritis yang tinggi.

Di era teknologi ini, guru harus sadar bahwa setiap interaksi dengan siswa bisa menjadi ujian terhadap kualitas mereka. Menjawab pertanyaan siswa dengan asal-asalan tanpa dasar ilmu yang kuat dapat merugikan reputasi dan otoritas guru di hadapan siswa. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk terus memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan yang relevan dan up-to-date, sehingga dapat menjawab pertanyaan siswa dengan percaya diri dan akurat.

Menjaga Kekhasan Madrasah dalam Pendidikan

Tantangan era AI tidak boleh membuat madrasah kehilangan jati diri. Madrasah memiliki kekhasan sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai Islam. Guru dan tenaga kependidikan madrasah perlu menjaga keunikan ini dengan baik, memastikan bahwa madrasah tetap menjadi kawah candradimuka bagi sumber daya manusia yang berilmu, berkarakter, dan berakhlak mulia.

Madrasah tidak boleh menjadi sekadar sekolah umum dengan tambahan pelajaran agama. Keunikan madrasah terletak pada integrasi ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai spiritual, sesuatu yang harus dipertahankan dalam menghadapi era AI. Guru madrasah harus menjaga agar proses pendidikan di madrasah tetap sesuai dengan spirit pendirian madrasah yang tumbuh dari nilai-nilai kemasjidan dan pondok pesantren. Dengan demikian, madrasah akan terus berperan sebagai tempat penggemblengan SDM yang unik, berkompeten, dan berintegritas.

Era AI memang membawa tantangan baru bagi guru madrasah, tetapi dengan peningkatan kompetensi digital dan pengelolaan daya kritis siswa, tantangan ini dapat diatasi. Guru harus terus berproses menjadi pembelajar yang tak pernah berhenti, sehingga pendidikan di madrasah tidak stagnan dan terus berkembang. Selain itu, menjaga keunikan madrasah dalam sistem pendidikan menjadi tugas utama yang harus diemban oleh semua pihak yang terlibat dalam pendidikan madrasah. Dengan demikian, madrasah akan terus menjadi lembaga yang relevan dan berdaya saing di era digital ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun