Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

TKI Antara Gaji dan Ngaji

16 Maret 2015   00:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:36 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_373195" align="aligncenter" width="560" caption="Di Dubai, para TKI sebenarnya bisa mendaptkan gaji sekaligus ikutan ngaji. dok pribadi"][/caption]

Namanya manusia emang kagak ada puasnya, dulu waktu gaji masih di bawah lima juta, pengennya cuma ini dan itu  tapi sekarang setelah gaji udah di atas sepuluh juta keinginan udah beda lagi, semakin tinggi gaji semakin tinggi juga gaya hidup, makanya banyak TKI bingung, ''perasaan gaji saya kan tambah gede, kok, tabungan isinya enggak nambah-nambah ya...?'' Gimana mau nambah mas, kalo gaya hidup sampeyan berbanding lurus dengan gaji?

Ngegaya boleh aja, asal hahaha asal sebelum ngegaya kita udah tunaikan kewajiban-kewajiban pokok, sebagai muslim, kudu bayar zakat dulu, kita mah cuma kenalnya zakat fitrah doang padahal ada juga zakat yang lain, misalnya zakat harta. Kemudian kewajiban yang lain seperti menafkahi anak bini, bagi yang sudah berkeluarga, buat yang bujangan, kudu kasih ke orang tua. Tapi orang tua saya masih mampu, ya ggp, kasih aja. Siapa tahu uang dari kita oleh orang tua di sedekahkan lagi.

Kalo mau ngikuti nafsu belanja emang kagak ada habisnya, apalagi kalo gaji kita keitung besar, tapi apa ya hidup ini cuma di pake buat belanja doang?, Mending dari pada di pake belanja, tuh duit di tabung atau di investasikan, yang namanya barang apalagi barang elektronik kayak HP pasti makin lama makin jelek, udah lah, pake HP cukup yang bisa motret, bisa internetan, bisa pake kalkulator, saya kira itu udah lebih dari  cukup !

Berinvestasilah sebagai bekal pulang menghadap Tuhan.

Hidup di dunia enggak lama-lama banget kan?, berapa sih rerata usia orang Indonesia saat ini? paling-paling di kisaran 60-70 tahunan, jadi enggak perlu lah ngoyo-ngoyo banget cari duit, sisihkanlah waktu di antara kerja untuk ikut ngaji, beruntunglah kalo anda saat ini menjadi TKI di timur tengah, di kawasan ini, anda tinggal pilih aja, mau ngaji gaya Sersan ( serius tapi santai) atau ngaji gaya anak kuliahan, semua ada, tinggal kitanya mau serius atau enggak mencari majelis-majelis ilmu tersebut.

Baru-baru ini saya bertemu dengan Budi, dia anak Jawa Barat, bekerja di Emirates sebagai Chef, dia baru masuk Dubai, sebelum kerja di Dubai dia sudah kerja di Saudi. Waktu di Saudi, dia ikut pengajian di salah satu masjid di sana, kerennya selain mendaptkan ilmu, dia juga dapat berangkat ke Makkah dan Madinah waktu musim haji, yang ngurus ya tempat dia ngaji. Enak banget kan? Ilmu dapat, bisa menunaikan ibadah haji, gretongan lagi.

[caption id="attachment_373196" align="aligncenter" width="432" caption="Dubai memiliki banyak masjid dan biasanya setiap masjid punya jadwal pengajian. dok pribadi"]

14264412051968826419
14264412051968826419
[/caption]

Di Dubai juga para TKI dapat mengaji bareng, di sini, Alhandulillah, ustadznya memang pernah belajar secara serius ilmu-ilmu klasik Islam, selain itu beliau juga pandai menulis Kaligrafi, makanya sayang banget, mumpung kita masih di berikan kesempatan, kenapa enggak kita gunakan waktu luang untuk menambah ilmu pengetahuan.

Sebenarnya enggak hanya ngaji ilmu-ilmu agama yang bisa kita ikuti,  kita juga bisa ambil berbagai kursus atau kalo punya waktu dan modal kita bisa aja kuliah lagi. Saya pribadi memilih untuk ikut pengajian, di sini ada pengajian yang di adakan seminggu sekali, selain mengaji saya juga dapat bertemu dengan saudara-saudara senasib sepenanggungan, rasanya asyik banget, apalagi dekat dengan majelis ada sarana olahraga, jadi sebelum ngaji saya  maen pingpong dulu, abis keringatan, istirahat sebentar, kemudian mandi, setelah segar kembali di lanjutkan dengan mengaji kitab suci. Lengkap deh, udah sehat jasmani sehat juga ruhani.

Mencari uang adalah tujuan utama para TKI, itu udah pasti, namun alangkah indahnya  selain gaji kita juga tidak melupakan ngaji., orang kalo sudah sampai ke maqom ''nikmat'' mencari ilmu maka dia akan terus-terusan mencari ilmu karena sudah merasakan ''nikmatnya''. Bagaimana dengan kita?, apakah kita sudah merasa nikmat mencari ilmu?, apakah kita merasa jiwa kita tumbuh setelah membaca sebuah buku ?. apakah kita merasa ada yang hilang kalo melewatkan hari tanpa membaca?, Kalo semua itu belum kita rasakan, berarti memang harus ada yang kita perbaiki.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun