[caption id="attachment_369801" align="aligncenter" width="576" caption="Harga tiketnya 35 Dirham. Dok pribadi"][/caption]
Tadi malam ada temen yang ngajak saya nonton bioskop, karena memang kagak ada kegiatan, jadi aja saya terima ajakan temen tersebut, lalu berangkatlah kami ke sebuah mal di Dubai, rencananya kami mau nonton film kungfu terbaru yang di lakoni oleh Jacky Chan, dari dulu saya suka film kungfu, suka dengan gerakan-gerakannya, suka dengan ceritanya dan tentu saja suka dengan wajah-wajah manis perempuan orientalnya hihihi.
Ada satu hal yang unik kalo kita nonton di Arab, Â di sana kita akan bertemu dengan orang-orang Arab yang juga mau nonton, tahu sendiri orang Arab, sebelum nonton mereka akan beli pop corn dalam porsi besar, bahkan orang Arab yang duduk di samping saya asyik makan Ayam selama nonton, kurang ajarnya dia makan tapi enggak nawarin ke saya hahahahaha, padahal aroma makannya kecium oleh hidung saya. Repotnya lagi hidung saya termasuk peka dengan aroma-aroma makanan enak.
Di Dubai kita bisa melihat pria Arab dan perempuan Arab nonton barengan, mereka terdiri dari 3 rombongan, pertama rombongan keluarga, jadi ada ayah, ibu dan anak-anak mereka yang doyan lari kesana-kemari, anak-anak Arab pada gaya lho, masih kecil sudah ada yang bawa kamera profesional. Apa enggak terlalu cepat ya?, saya waktu sekecil itu masih asyik ngejer-ngejer layangan, eh, di Dubai mereka udah asyik dengan kamera mahal.
Rombongan kedua adalah para bujang Arab, mereka cirinya adalah wangi, saking wanginya, orangnya belum kelihatan minyak wanginya udah kecium duluan, enggak tahu merk minyak wanginya apa ya?, sama dengan para bujang di seloroh dunia, mereka ini hobinya ketawa-ketiwi, tengok kesana-kemari, Â siapa tahu ada yang bening-bening lewat.
Rombongan ketiga adalah cewek Arab yang bajunya item-item, pakain mereka memang tertutup tapi ada sebagian perempuan yang membiarkan rambutnya terlihat, jadi perempuan Arab enggak identik dengan cadar, ada juga yang kerudungnya mirip dengan kerudung mbak Tutut.
[caption id="attachment_369798" align="aligncenter" width="346" caption="Sebelum nonton mejeng dulu. dok pribadi"]
Bagi yang pertama kali melihat pria  Arab nonton pasti akan merasa gimana gitu, karena bisa jadi dalam benaknya pakain khas Arab, kalo di tanah air  namanya gamis,  kurang pas jika  di pake buat nonton  bioskop,  di Indonesia orang yang suka pake pakaian Arab biasanya, ini biasanya lho,  area edarnya kalo enggak di masjid ya  di majelis taklim,  eh, ternyata di negara asalnya pakain tersebut dipake buat nonton bioskop.
Salah satu ketua ormas di tanah air ada yang hobinya pake pakaian khas Arab ini, pernah enggak anda melihat beliau pake peci atau pake batik?, ok lah, enggak ada masalah dengan itu semua, semua warga negara bebas mengenakan pakaian kesukaan masing-masing. Mau pake batik, pake kaos, pake jeans, pake kimono, yang jadi masalah kalo enggak pake apa-apa. hahahaha.
Jadi bagi anda mau nonton dengan sensasi terkepung oleh ''FPI'' sila meluncur ke Dubai mal, di sana ada biokop yang selalu rame di datangi oleh orang-orang Arab lokal, saya jamin anda akan menemukan nuansa yang berbeda, saya mencatat paling tidak ada empat  hal yang bakal anda temui,  pertama, anda akan di ''kepung'' oleh orang-orang yang berbusana ala ''FPI'', kedua,  teks filmnya  pake tulisan Arab gundul, buat  anda yang enggak pernah belajar nahwu shorof di jamin akan kerepotan membacanya.
[caption id="attachment_369800" align="aligncenter" width="324" caption="Cewek Arab di depan bisokop. dok pribadi"]
