"Pemuda Hari ini adalah Orang Dewasa Esok Hari" ( Pribahasa Arab)
Selama jadi TKI di Dubai, sempatlah aku berinteraksi dengan anak-anak orang Arab. Biasanya di masjid karena tempat inilah yang paling sering aku temui anak-anak lokal Arab.
Menurutku, anak orang Arab lokal di Dubai  sudah terbagi atas dua bagian dari cara mereka berpakaian. Pertama anak lokal yang masih setia dengan baju khas Arabnya. Mereka ini terbagi lagi. pertama sudah enggak pake sorban, kedua masih mengenakan sorban.
Selanjutnya anak Arab yang sudah seperti anak-anak di Jakarta. Mereka ini sudah pake kaos dan celana layaknya anak Ibukota. Seandainya mereka bermain di Condet sudah tentu di sangka anak condet keturunan Arab.
ABG Arab di Dubai  juga masih menurutku juga sudah terbelah dua dalam hal busana. Ada yang masih setia dengan kondura dan sorban adapula yang sudah pake pakaian ala-ala anak ABG dibelahan dunia lainnya.
Aku pernah nonton bioskop di Dubai, ternyata yang nonton banyak juga ABG Arab yang masih pake baju khasnya. Rada-rada gimana gitu. Apalagi kalo melihat mereka maen biliyard padahal di tanah air  "baju khas Arab" biasanya hanya dipake buat beribadah di masjid.
Padahal di dubai, kemana-mana mereka pake sorban. Maen ke mal pake sorban, nongkrong di cafe pake sorban, ya karena  memang pakaian keseharian mereka seperti itu.
Tapi Dubai masih untung karena masih banyak anak dan ABGnya yang tetap  bangga dengan baju tradisionalnya. Coba di kita? Apakah ada anak ABG yang kesehariannya pake baju tradisional? misal pake blangkon ke sekolah, ke mal, ke pasar?
Kembali ke anak orang Arab yang aku temui di masjid. Mereka ini kalo lagi sholat kok enggak lari-lari seperti anak-anak di tanah air ya?
Yang ada mereka nempel dekat dengan bapaknya. Paling kepalanya yang goyang-goyang atau tangannya yang enggak mau diam.
Satu lagi, walaupun masih kecil anak orang Arab kok sudah pandai bercakap-cakap dalam bahasa Arab ya?