[caption id="attachment_364062" align="aligncenter" width="296" caption="Lempar gelang ke botol, kalo masuk dapet boneka, pasar malam Rigga. di sekitar area ini  suka ada penjual martabak lho. dok pribadi"][/caption]
Dubai adalah kota ''seribu satu kenikmatan'' segala jenis kenikmatan ada di kota ini, mulai dari nikmatnya makan, minum sampai nikmat yang berkaitan dengan ''anu''. Kalo mau bernikmat-nikmat dalam belanja, Dubai menyediakan berbagai mal dalam ukuran kecil, sedang sampai ukuran jumbo, saking jumbonya  katanya sih, terbesar di planet bumi.
Anda hendak  merasakan nikmatnya ibadah?, di kota ini sangat mudah menemukan masjid, hampir di setiap sudut jalan masjid-masjid dapat kita temukan, saya kadang mikir, apa yang sedang terjadi atas langit Dubai?, Apakah di atas sana ''aura Malaikat''  dan ''aura setan'' sedang bertanding merebut simpati warga Dubai ?, entahlah, yang jelas, sepertinya Dubai adalah kota yang sangat pas, bagi anda yang sudah dewasa. ya dewasa dalam menentukan pilihan, segala tersedia di sini, mau pilih jalan terang atawa jalan gelap?
Saya khawatir bin cemas kalo ada rombongan umroh berkunjung ke Dubai, apalagi kalo mereka bekerja sama dengan travel-travel yang tidak ''peka'', bayangin aja sehabis umroh di tanah suci kemudian mereka pergi ke padang pasir untuk menyaksikan tari perut?, apa enggak hangus tuh ibadah umroh?
Atau sehabis umroh, mereka jalan-jalan ke Pantai JBR, bisa jadi hati yang tadinya khusyuk, berubah menjadi liar, saran saya, kalo habis umroh jangan ke Dubai deh, mending ke Turki atawa Mesir aja, Di Turki masih banyak peninggalan kerajaan Islam yang monumental sedangkan di Mesir kita bisa lihat peninggalan jaman-jaman dulu yang keren, seperti piramida dan sungai nil yang terkenal. Sedang di Dubai, apa yang mau di lihat?
Kembali ke judul di atas, jika mau keluyuran malam-malam di Dubai, Â anda perlu menghindari lokasi-lokasi ini, karena takutnya anda akan bertemu penjual martabak asal Rusia dan Cina, saya yakin banget iman anda bakalan kuat menahan tawaran martabak dari mereka tapi bagaimana dengan imin?
Apalagi kalo anda termasuk pejantan yang ''tegangannya'' tinggi, aduh, jangan sampai deh, anda keluyuran sendirian, kalo pun anda mau keluyuran malam-malam, usahakan bawa temen yang baik, soleh, pandai mengaji, sering ke masjid, suka berdzikir, suka kasih nasehat, kalo tidak saya takut pertahanan anda jebol hahahaha
Lokasi-lokasi manakah yang seharusnya anda hindari agar tidak bertemu cewek Rusia dan Cina penjual martabak di Dubai?, tapi kasih tahu enggak ya?, kalo saya kasih tahu lalu anda jadi penasaran gimana dong?, tapi kan kembali ke anda-anda sendiri, bukankah anda sudah dewasa, sudah dapat menentukan jalannya sendiri, mau jalan lurus, belok atau malah ziz-zag?
Ok lah, saya kasih tahu satu lokasi aja, tapi inget ya, jangan macem-macem kalo maen ke sana, bukan apa-apa, bukan karena takut masuk neraka yang mesti kita fikirkan, tapi fikirkanlah soal keamanan, bayangkan sudah berapa banyak pelanggan yang sudah merasakan martabak mereka?, apakah mereka aman atau tidak?, itu yang penting masbro?, kan enggak keren banget, cuma untuk kenikmatan 5 menit kita sengsara bertahun-tahun karena kena AIDS atau penyakit kelamin lainnya, enggak banget deh, mending kalo emang enggak kuat, anda pergi aja ke kamar mandi, kemudian ambil sabun lalu mandi, kan jadi seger akhirnya.
Nama lokasinya adalah Rigga, terkenal sebagai kawasan yang tidak pernah mati di Dubai, jam berapa para penjual martabak itu mulai berdagang?, mulai dari jam 10 malam sampai ....kok ente tahu Li?, kebetulan saya punya temen yang tinggal di Rigga.
Di kawasan ini, tepatnya di seputaran ''pasar malam'' suka ada tuh, penjual martabak yang mondar-mandir, mengapa mereka beredar di sana?. ternyata di seputaran itu banyak hotel-hotel kecil, jadi kalo ada pelanggan, mereka pun tawar-menawar di pinggir jalan, kalo semuanya OK,  langsung aja mereka  meluncur ke hotel-hotel tersebut.