Mohon tunggu...
Alimudin Garbiz
Alimudin Garbiz Mohon Tunggu... Dosen - Berbagi Kebahagiaan, Berbuat yang Terbaik

Dosen Universitas Garut (UNIGA) dan Sekolah Tinggi Hukum (STH) Garut

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Anies Dijegal, Kita Tetap Santuy Kawan!

21 Juni 2023   10:38 Diperbarui: 21 Juni 2023   10:47 4158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini kita, mengetahui bahwa Pak Anies Baswedan, sedang dijegal dari berbagai arah dan sudut. Penjegalan dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya; usaha mentersangkakan beliau dengan dikasuskannya formula E, yang sebetulnya tidak ada persoalan. Yang kedua, Anies juga dijegal dengan tidak memperbolehkannya untuk masuk dalam kontes kontestasi Pilpres 2024. Yang ketiga seluruh upaya sosialisasi Anis yang dilakukan oleh Beliau ke berbagai daerah, mendapatkan hambatan-hambatan yang sangat luar biasa dengan berbagai cara, bahkan mendapatkan tekanan dari lembaga-lembaga yang harusnya berlaku adil dalam penyelenggaraan pemilu.

Bukti-bukti di lapangan, hal tersebut adalah usaha-usaha untuk mencegah Anies Baswedan menjadi pemimpin bagi negeri Indonesia yang luar biasa ini. Hebatnya, dan ini mungkin merupakan pertolongan dari Allah SWT, usaha apapun dalam menjegal Anies Baswedan, sampai saat ini selalu dilindungi oleh Allah yang Maha Gagah. Bahkan usaha-usaha lain, agar partai-partai politik tidak mengusung Pak Anies Baswedan dilakukan, dengan cara merayu berbagai partai politik, agar tidak mengusung Anies Baswedan. Hal ini terlihat dari pernyataan berbagai partai politik yang mengusung Anies Baswedan, menyatakan bahwa partainya diminta untuk tidak mengusung Pak Anies Baswedan dengan cara apapun. 

Bahkan, di awal-awal, ketika para relawan sudah mulai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden, rata-rata orang bertanya Pak Anis akan diusung oleh partai mana, bahkan banyak yang menyangsikan dan nyinyir menyatakan, Pak Anies dari awal tidak akan ada partai yang mengusung. Yang luar biasa, Pertolongan Allah diluar perkiraan, justru Nasdem, yang merupakan partai koalisi pemerintah merupakan Partai yang pertama, mengusung Anies Baswedan sebagai calon Presiden Republik Indonesia. Tergeraknya hati Surya Paloh ini, adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Sebagai seorang yang beriman, kita percaya bahwa hati seorang Surya Paloh sudah digerakkan oleh Allah Subhanahu Wa ta'ala untuk mengusung Anies Baswedan. Karena kalau tidak digerakkan oleh Tuhan, siapa yang bisa menggerakkan seorang Surya Paloh dengan Nasdemnya bisa mengusung seorang Anies Baswedan. 

Cobaannya, ketika Nasdem menyatakan mengusung Anies Baswedan, terdapat kader Nasdem yang keluar dengan alasan tidak sejalan dengan Surya Paloh. Luar biasanya, Surya Paloh tak bergeming bahkan di saat beliau diminta untuk tidak jadi mengusung Anies Baswedan dengan berbagai hal dan bahkan diancam untuk partai atau kadernya di kriminalisasikan. Belakangan terbukti konsistensi Surya Paloh mengusung seorang Anies Baswedan, membawa kader partainya menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Tidak tanggung-tanggung setelah satu kadernya yang merupakan menteri Kominfo terjerat kasus korupsi, dan belakangan digadang-gadang satu orang menteri lagi yaitu Menteri Pertanian juga akan berusaha di tersangkakan oleh KPK. Sungguh ini merupakan cobaan berat bagi Surya Paloh dan bagi Nasdem pada umumnya. Akan tetapi dengan tegarnya Surya Paloh mengatakan bahkan jika nyawa saya pun menjadi taruhannya maka saya akan tetap mengusung seorang Anies Baswedan, karena saya selama hidup ingin dicap oleh Tuhan yang maha kuasa sebagai orang yang menginginkan perubahan dan menjadikan seorang yang terbaik di negeri ini menjadi pemimpin dan Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024.

Penjegalan selanjutnya adalah usaha untuk menjadikan partai PKS dan Partai Demokrat tidak jadi mengusung seorang Anies Baswedan menjadi capres dari partai-partai tersebut. Hingga saat ini, bahkan Partai Demokrat, melalui SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono sedang dibujuk untuk mau menjadi cawapres Ganjar pranowo dari PDI Perjuangan. Tentu saja walaupun banyak yang meragukannya, godaan ini sangat serius, di mana rakyat berpikir bahwa apa yang dilakukan oleh PDIP Perjuangan adalah usaha untuk mencegah Anies Baswedan sebagai capres 2024. Namun kita juga berharap bahwa pertemuan dengan Puan Maharani, benar-benar sebuah keikhlasan silaturrahmi, hanya untuk menjadikan mereka berkolaborasi, sebagai sesama anak bangsa dan bukan tujuan untuk mencegah seorang Anies Baswedan. 

Bagi kita khususnya rakyat dan para relawan Anies Baswedan maka kejadian apapun yang menimpa Pak Anies Baswedan dalam usahanya menjadi pemimpin di Indonesia, khususnya menjadi Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024, adalah tidak terlepas dari takdir Tuhan yang maha kuasa. Apapun yang terjadi kita sebagai rakyat dan sebagai relawan sudah menunjukkan keseriusan bahwa negeri ini harus dipimpin oleh orang-orang yang benar-benar amanah dan kapabel dalam rangka menjadikan Indonesia yang lebih maju hebat dan sejahtera. Keinginan tersebut juga dilandasi akan keinginan rakyat akan bangsa Indonesia semoga menjadi bangsa yang adil dan makmur dan juga berkeadilan sosial. Bukan sekedar pragmatisme belaka, siapapun cawapresnya,  kita serahkan pada Anies Baswedan untuk memilih yang terbaik menuju kemenangan bersama bangsa Indonesia, dan kita berdo'a semoga Partai Pengusung Ikhlas dan tetap solid mendukung Anies Baswedan. Kita Percaya, bahwa Nasdem PKS, Demokrat, dan Partai Umat, tetap solid mendukung Anies Baswedan sebagai Presiden RI tahun 2024. Kita juga berpikir dan berharap, dengan kesolidan keempatnya, dan Ridha Tuhan yang Maha Kuasa, Insya Allah,  akan banyak Partai-partai yang beralih dan menjadi pendukung Anies Baswedan, percayalah, Allah yang membolak balikkan hati setiap manusia.

Kita sebagai rakyat, dan juga para relawan, serta simpatisan Pak Anies Baswedan percaya, bahwa apapun makar yang dibuat oleh siapapun untuk mencegah Pak Anies Baswedan, maka kita serahkan pada Allah subhanahu wa ta'ala, pada Tuhan yang maha kuasa sebab makar Allah lebih hebat lagi dibandingkan skenario ataupun makar manusia. Kekuasaan ada batasnya dan waktu berkuasa juga ada batasnya, kita belajar bahwa pemimpin-pemimpin manusia dulu yang serakah dan tidak ingin kekuasaannya berhenti, sampai menganggap dirinya sebagai Tuhan, pada akhirnya diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Tak ada kekuasaan Abadi tak ada pengaruh yang abadi semua manusia sama di hadapan Tuhannya. Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula wani'man Nasir, cukuplah engkau menjadi penolong kami wahai Rabb, maka Bimbinglah kami, bantulah kami, untuk mendapatkan pemimpin yang amanah seperti yang anjurkan olehmu dan rasul-Mu Menuju Indonesia lebih baik, hebat dan bermartabat...

-Alimudin Garbiz (Indonesian Collaborative Institute)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun